Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh Staf Dosen, Mahasiswa dan Laboran Program Studi Teknik Perminyakan dengan Tema “ Edukasi Perbandingan Kualitas Pertalite Eceran dan Agen Resmi Pertamina Menggunakan Flash Point” dilaksanakan pada Tanggal 12 November 2022 di SMA Negeri 45 Asilulu, Maluku Tengah. Kegiatan Pengabdian diawali dengan koordinasi awal kepada Pihak Laboratorium (Laboran) oleh Ketua Jurusan Teknik Dr. Ir. Robert Hutagalung, M.Si dan Ketua Program Studi Teknik Perminyakan Wilma Latuny, ST., M.Si., M.Phil., Ph.D satu hari sebelum kegiatan berlangsung.
Kegiatan Pengabdian dibuka dengan Sambutan Ibu Kepala Sekolah Nurpia Mahulette, S.Pd., M.Pd yang menyambut baik Kegiatan Pengabdian ini, beliau menyampaikan terima kasih karena telah memilih sekolah mereka untuk kegiatan pengabdian, dan berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan dari para siswa dan semoga adik-adik siswa bisa melanjutkan pendidikan pada Program Studi Teknik Perminyakan.
Susunan Acara Kegiatan Pengabdian dipandu oleh Moderator Stevi Silahooy, S.Pd., M.Si dan dilanjutkan dengan Presentasi Tentang Proses pengolahan bahan bakar minyak dari minyak bumi hingga menjadi pertalite, serta penjelasan mengenai pertalite oleh Afifah Thohirah, S.Pd., M.Si.P. ,Presentasi tentang cara kerja alat flash point oleh Alvaro Godlief Luhukay, S.Si, Presentasi tentang hasil uji lab perbandingan flash point pada pertilite eceran dan agen resmi oleh Indar Parwa Tuankotta, S.T. ,Presentasi tentang proses penurunan kualitas bahan bakar minyak khususnya pertalite oleh Ervina Rumpakwakra, S.Si., M.T., Presentasi tentang edukasi terkait efek yang diakibatkan dari penggunaan pertalite campuran oleh Stevi Silahooy, M.Si. dan Presentasi tentang pencegahan penurunan kualitas pertalite oleh Marcia V Rikumahu, ST., MT
Edukasi yang diberikan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepada siswa terhadap kualitas bahan bakar Pertalite eceran dan agen resmi, sehingga memiliki kesadaran dalam memilih dan menjaga kualitas bahan bakar pertalite. Edukasi ini diperlukan sejak dini sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman mengenai adanya perbedaan kualitas terkhusus dalam parameter flash point. Antusias Siswa dan Guru juga sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan pengadian ini. Antusias ini terlihat pada saat sesi tanya jawab yang berkembang menjadi suatu diskusi yang hidup dan dilanjutkan dengan para guru untuk tindak lanjut dari kegiatan pengabdian ini.